44 barang
Rp109.000
Terjual 2
Jakarta Timur
NillkinRp25.000
Terjual 1
Jakarta Pusat
Devi cellRp14.900
Terjual 1
Kab. Bekasi
HH caseRp2.320
Terjual 3
Jakarta Pusat
CikuletaRp7.500
Terjual 337
Kediri
Farah_collectionRp26.100
Terjual 11
Jakarta Barat
RWG CELLRp109.000
Jakarta Timur
NillkinRp139.000
Terjual 1
Jakarta Timur
NillkinRp139.000
Jakarta Timur
NillkinRp129.000
Terjual 1
Jakarta Barat
9skin PremiumRp52.000
Terjual 4
Jakarta Utara
17 AgustusPencarian Terkait
case oppo f3 plus terbanyak dilihat
Nillkin Hard Case (Super Frosted Shield) - Oppo F3 Plus / R9S Plus Red/merah Lihat barang
5
(1 Ulasan)
Nillkin Hard Case (Super Frosted Shield) - Oppo F3 Plus / R9S Plus Red/merah | Rp109.000 |
SILIKON PELINDUNG BACK DOOR OPPO F3 PLUS ANTI CRACK ANTI SHOCK ANTI CRAK ANTI CREK SOFT CASE BENING | Rp25.000 |
GOOSPERY Oppo F3 Plus Soft Feeling Jelly Case | Rp89.000 |
Anti Crack - Anti Retak Hp OPPO F3 PLUS - Case Casing Cover Belakang Back Silikon Kondom Pelindung Anti Creck Handphone OPPO F3plus | Rp40.000 |
Oppo F3 F3 Plus F7 F9 F11 F11 Pro hardcase iron tough hard case cover casing | Rp19.000 |
Oppo F3 F3 Plus hardcase black dove colour hard case cover casing candy macaroon | Rp14.900 |
FDT My Choice Hybrid Fuze Case Bumper Softcase OPPO F3 PLUS | Rp2.320 |
Softcase Blackmatte Oppo A3S realme C1 Realme 2 pro F9 F3 A77 F3 plus case black matte doff | Rp7.500 |
Oppo F3 Plus - Clear Soft Case TPU Casing Cover Jelly Silicone Transparan | Rp34.900 |
Original Soft Case TPU Silikon i Ring Holder Magnetik Stand Cover Casing Oppo F3 Plus Softcase Ultra Thin Slim Protect | Rp120.000 |
Data diperbarui pada 23/01/2025
Di kisaran tahun 2010, ceruk smartphone Indonesia yang sebelumnya dipimpin oleh brand besar layaknya Samsung, Sony, dan Apple, mulai terombang-ambing sama produk-produk dari Cina. Strategi brand-brand baru ini sebenarnya simpel, cukup dengan memasarkan ponsel pintar murah, tetapi canggih dan kuat di atas kertas. hanya dengan taktik “murah” atau punya skor AnTuTu tinggi, masalah kelar! Jelas, metode ini sangat manjur dalam merebut market baru dan menengah ke bawah di Indonesia yang masih sangat besar.
Di tahun 2013, OPPO mulai hadir ke pasar Indonesia melalui jurus yang beda. Seperti berlian di antara batu kerikil, OPPO dengan berani mengenalkan barang besutan mereka, OPPO Find 5 yang ”berbeda” sekali desainnya dibandingkan beberapa gawai dari negeri tirai bambu yang terlihat cuma meniru. Mengandalkan prosesor Qualcomm APQ8064 Snapdragon serta GPU Adreno 320, sebenarnya tak ada yang khusus dari smartphone ini dari pada temanya yang unik. Mungkin layar yang terbentang 5 inci dengan 70,6% screen-to-body-ratio jadi tambahan. Tidak sama dengan handphone Tiongkok lainnya, OPPO justru mematok harga yang mahal.
Sekitar Oktober 2013, OPPO memberanikan diri untuk mengeluarkan sebuah ponsel premium yang benar-benar berbeda melalui ponsel pintar OPPO N1. Varian N1 ini bisa dibilang seperti handphone OPPO yang sangat legend dan berhak untuk dinobatkan sebagai ikon perubahan. Melalui seri ini, kita ditemui dengan kecanggihan rotating camera module yang secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai elaborasi kamera putar. OPPO N1 secara mengejutkan hanya memiliki sebuah kamera sebesar 13 MP, namun bisa diputar yang utamanya seperti kamera belakang menjadi kamera selfie. Melalui kecanggihan fisik ini, menobatkan OPPO N1 sebagai juara selfie di zamannya.
Pikirkan, saat produsen lain mau tidak mau harus menurunkan keungulan kamera depan karena keterbatasan ruang, OPPO justru memproduksi teknologi berputar ini supaya kualitas kamera depan tidak berbeda dengan kamera utama. Ditambah lagi, secara tidak disengaja OPPO juga menghadirkan kenyamanan handphone berlayar besar dengan handphone ini karena bentang layar N1 hingga 5,9 inci, yang sudah terbilang luas ketika itu.
Kendatipun selama tahun 2013 sampai 2014 telah cukup menarik dengan N1, ternyata OPPO pun memasarkan beberapa handphone berbeda kala itu dengan varian OPPO Yoyo, Joy, dan Neo. market middle up pun juga sempat dilibas OPPO melalui produk OPPO A31, yang saat itu hampir menobatkan diri sebagai tipe terjual dengan banyak di Indonesia. Sampai pada bulan Mei 2015, OPPO berhasil menghadirkan OPPO R7 Plus berbarengan dengan R7, guna memperkenalkan lagi pabrikan OPPO yang unik di negeri ini.
Lalu di tahun 2016, OPPO kembali memunculkan produk khususnya: OPPO F1 Plus. Sedikit agak mungil dari pendahulunya (5,5 inci), F1 Plus malah menggandeng Mediatek sebagai penggerak dari dapur pacunya. Yang spesial dari gawai ini yakni munculnya kamera selfie dengan tenaga yang malah lebih besar dibandingkan kamera utamanya! Trend selfie di OPPO F1 Plus ditambah oleh sebuah kamera sebesar 16 MP, f/2.0, 26mm, pada sisi lain kamera yang belakang “hanya” 13 MP, f/2.2. Dengan ponsel ini seolah-olah OPPO akan memunculkan dirinya sebagai rekan pertama oleh para penggemar swafoto. Dan yakin saja, di tahun ini OPPO juga memunculkan jargon “selfie expert” yang nantinya akan melekat erat di varian seterusnya.
Tahun-tahun berikutnya dihiasi oleh lini R-series, lanjutan F-series, serta A-series, yang hampir semuanya menawarkan teknologi fotografi yang bagus sekali. Akhirnya, OPPO semakin menjadikan speciality di bidang fotografi melalui lini Reno pada tengah 2019. Dengan mengganti jargon “selfie expert” jadi “camera phone” sepertinya telah mampu menggambarkan kesungguhan OPPO dalam berbisnis. Mengikutsertakan teknologi periskop mirip kapal selam, seri Reno yang diawali oleh R17 Pro mampu memunculkan teknologi triple camera dengan tempat yang sangat sempit. Mereka satu kali lagi menjadi handphone pertama yang mempunyai paten teknologi ini.
Itulah perjalanan OPPO dalam memunculkan ekosistem baru untuk pemakai handphone di Indonesia. Tidak membingungkan kalau trik anti mainstream milik OPPO ini pernah menobatkannya jawara dengan pangsa pasar sampai 26% di Indonesia, lebih besar dari Samsung di angka kedua dengan presentase 24% di kuartal ke tiga 2019.